
Deep Learning Pada Pembelajaran Ekosistem
Oleh Elis Nurhayati, S.Pd.M.Pd
Editor Isoh solihah, M.Pd
Pada tingkat SMA, Ekosistem dipelajari oleh para siswa di kelas X semester 2. Dimana sebelumnya di semester 1, para siswa sudah belajar tentang Keanekaragaman Hayati.
Pembelajaran tentang Ekosistem, dari waktu ke waktu berfokus pada kajian mengenai Apa itu Ekosistem?, Apa Saja komponen penyusun Ekosistem?, Apa peran dari masing-masing komponen ?, Bagaimana bentuk interaksi antar komponen ?, Bagaimana Aliran Energi yang terbentuk?, Apa yang dimaksud dengan Piramida Ekologi? Dan Bagaimana Siklus Biogeokimia terjadi dalam suatu Ekosistem?
Pada saat saya menjadi siswa dulu, dimana sekolah sedang menerapkan kurikulum 94, terus terang setelah belajar Ekosistem ini, tidak memberikan dampak yang cukup berarti dalam kehidupan sehari-hari. Saya sempat berpikir mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Apakah penerapan kurikulum memberikan pengaruh yang sangat besar untuk mengubah pola pikir siswa? Atau mungkin saja pola pikir siswa saat itu, yang belum berkembang dengan baik ? Sehingga, apa yang dipelajari kurang memberikan dampak kepada perubahan sikap dan perilaku siswa.
Setelah saya menjadi seorang tenaga pendidik baru saya sadari, kalau pembelajaran Ekosistem ini, jika dimaknai secara mendalam, saya optimis akan lebih berdampak kepada pembentukan manusia yang seimbang, dalam menjalani kehidupan.
Ekosistem dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini mengandung makna bahwa apa yang kita perbuat terhadap lingkungan, lingkungan akan memberikan timbal baliknya kepada kita. Kita memberikan yang terbaik terhadap lingkungan, maka timbal baliknya, lingkungan akan memberikan yang terbaik juga kepada kita. Sebaliknya jika kita memberikan sesuatu yang buruk terhadap lingkungan, maka timbal baliknya, lingkungan akan memberikan dampak buruk pula kepada kita. Ada hukum siapa yang menabur, maka dia pula yang akan menuai. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut, kita perlu waspada dalam menjalani hubungan kita dengan lingkungan.
Untuk pembelajaran lebih mendalam, terkait dengan hubungan, maka pembelajaran mengenai Ekosistem seharusnya bisa lebih menguatkan kepada tiga hubungan yang ada dalam ajaran Islam, yakni Hablumminalloh (Hubungan dengan Allah SWT), Hablumminannas (Hubungan dengan sesama manusia) dan Hablumminal 'Alam (Hubungan dengan alam).
Berdasarkan kajian dari sumber literatur, ketiga hubungan tersebut mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Hablumminallah (Hubungan dengan Allah)
Ini adalah hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta. Inti dari hubungan ini adalah tauhid (keesaan Allah), serta kepatuhan dan ketundukan kepada-Nya. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 Auudzubillaahi minsyyaithoonirrojiim
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."
Ayat ini menegaskan pentingnya ibadah kepada Allah sebagai inti dari hubungan manusia dengan Tuhannya. Orang yang bertakwa menjaga habluminallah melalui ibadah, dzikir, doa, dan taat kepada perintah Allah.
Setelah mempelajari Ekosistem. Kita semestinya semakin sadar atas anugerah yang telah Allah berikan kepada setiap mahkluk ciptaan-Nya. Berbagai keunikan dan keragaman sumberdaya alam yang telah Allah ciptakan dimuka bumi ini, diciptakan semata mata, untuk kesejahteraan hidup manusia di bumi. Kita sebagai mahkluk ciptaan-Nya, sudah sepatutnya untuk mensyukuri atas semua anugerah ini. Maka, untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah, hubungan kita dengan Allah harus semakin kuat, ditandai dengan semakin taat dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Hablumminannas (Hubungan dengan Sesama Manusia):
QS. An-Nisa: auat 36
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.
Hablumminannas (Hubungan dengan Sesama Manusia)
Ini adalah hubungan horizontal antar sesama manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan saling tolong-menolong.
Kasih sayang, keadilan dan saling tolong menolong akan menciptakan keharmonisan. Keharmonisan ini, akan memudahkan kita untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam menjaga kelestarian alam. Senantiasa bergotong royong dan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan dan penataan lingkungan yang asri, indah penuh kenyamanan.
3. Hablumminal ‘Alam (Hubungan dengan Alam)
Ini adalah bentuk tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan melestarikan alam serta seluruh ciptaan Allah selain manusia. Sebagai yang tercantum dalam Alquran surat ke 2 ayat 30 yang berbunyi.
yang artinya "Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat sesungguhnya aku pencipta di bumi kholifah mereka berkata apakah Engkau jadikan di dalamnya orang-orang yang merusak dan menumpahkan darah. sedangkan kami bertasbih dengan memujiMu dan kami mensucikan bagiMu. Alloh berfirman sesungguhnya aku mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui.
Pengelolaan sumber daya alam yang bijak, akan memberikan dampak terhadap keberlangsungan hidup manusia di bumi. Senantiasa menjaga lingkungan dengan pengelolaan yang efektif. Membuang sampah disertai dengan pengelolaan yang tepat, reboisasi dengan pemanfaatan lahan seoptimal mungkin, pemeliharaan flora dan fauna untuk keberlanjutan hidup yang seimbang.
Mari kita jaga dan perkuat tiga pilar kehidupan ini: perbaiki hubungan dengan Allah lewat ibadah yang ikhlas, rawat hubungan dengan sesama lewat akhlak mulia, dan lestarikan hubungan dengan alam lewat sikap bijak terhadap lingkungan. Karena hanya dengan menyeimbangkan ketiganya, hidup kita akan penuh berkah, damai, dan bermakna. Mulailah dari diri sendiri, hari ini juga! Melalui uraian ini mari kita bentuk anak didik kita menjadi pelajar yang "BERKIBAR" (Berkarakter, berinovasi dan berani unggul)
Cisurupan 24 Mei 2025
Tim Website SMAN 16 Garut
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Berbagi Praktik Baik Guru Penggerak SMA Negeri 16 Garut
oleh Sipa Setiapani, S.S. editor Isoh Solihah, M.Pd. Ilmu itu ada untuk kemudian disempurnakan oleh amalan karena kita belajar bukan hanya sekadar untuk menjadi tahu, tetapi unt
Graduation dan Pembagian Ijazah SMAN 16 Garut Angkatan ke 27 Bertema “Siap Jadi Cahaya dengan Semangat Berkibar Jaya”
Oleh : Isoh Solihah, M.Pd Sudah menjadi kata pepatah bahwa di mana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Hal itu bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti halnya di SMAN
Komunitas Belajar; Membangun Kreativitas dan Kompetensi Guru
Sebagaimana telah disampaikan pada pertemuan pertama berkaitan dengan rencana pembentukan komunitas belajar di SMAN 16 Garut yang telah dilaksanakan pada 15 Maret 2023, maka berdasarkan
Peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Doa Istighosah bagi Siswa Kelas XII
Oleh Isoh Solihah, M.Pd Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peristiwa Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal 27 Rajab. Pada bulan tersebut sebagian umat Islam s
Tahun Baru, Semangat Baru, Inovasi Baru
Oleh Sipa Setiapani, S.S Libur semester gasal telah usai. Pada hari Senin, 9 Januari 2023 merupakan hari pertama siswa dan siswi SMA Negeri 16 Garut masuk sekolah sekaligu
Resume Materi Bimtek Guru Belajar dan Berbagi Seri Pemimpin Merdeka Belajar
Oleh Isoh Solihah, M.Pd Seri Pemimpin M
Dahsyatnya Rukun Iman dan Rukun Islam dalam Membentuk Karakter Seseorang
Deskripsi Permasalahan yang Terjadi Pembentukan karakter saat ini sedang ramai-ramainya digaungkan oleh pemerintah. Perkembangan teknologi yang berkembang begitu pesatnya, sangat
Resume Materi Bimtek Guru Belajar dan Berbagi Seri Remaja Sehat Jiwa Raga
Oleh Isoh Solihah, M.Pd Saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi tengah membuka kembali beberapa bimtek untuk meningkatkan kualitas para guru dalam pembelajaran
PGRI Ranting SMAN 16 Garut Raih Juara II Utama dalam Lomba Paduan Suara Antarranting Sekecamatan Cisurupan
oleh Isoh Solihah, M.Pd Bulan November adalah bulan yang bersejarah, khususnya bagi para guru. Pada bulan tersebut terjadi peristiwa penting yakni dideklarasikannya kongres guru, tepat
SEBUAH REFLEKSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN
Oleh : Yustina Jaziroh, S.Pd *) Ki Hajar Dewantara (KHD) menggambarkan secara detail dan utuh pemikiran KHD tentang pendidikan. Filosofi KHD yang pertama mengartikan pendidikan se