• SMAN 16 GARUT
  • Terbentuknya Pelajar yang Berkarakter, Berinovasi & Berani Unggul (BERKIBAR)

FLS3N, Ajang Talenta Seni untuk Mengukir Prestasi

Oleh Isoh Solihah, M.Pd

        Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa  Nasional atau yang disingkat FLS3N merupakan ajang lomba yang diadakan setiap tahun untuk menggali potensi peserta didik dalam bidang seni. FLS3N jenjang SMA tingkat Kabupaten tahun 2025 ini dilaksanakan di SMAN 11 Garut pada hari Sabtu 21 Juni 2025. Dalam kegiatan ini diadakan berbagai jenis lomba bidang seni untuk diambil para juara 1 ke tingkat Provinsi. Tidak ketinggalan, SMAN 16 Garut pun mengirimkan para siswanya untuk mengikuti lomba tersebut yang dibimbing oleh para pembina.

Berkat keteguhan, kegigihan serta persiapan yang matang, alhamdulillah ada beberapa siswa yang meraih juara. Ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, para pembina serta dewan guru yang telah memberikan dukungannya baik berupa moril maupun materil, semoga menjadi ladang amal dan meraih pahala di sisi-Nya. Aamiin

Adapun para juara tersebut diantaranya:

  1. Juara 1 Cabang Lomba Baca Puisi atas nama Nova Novianti kelas XI-L yang akan mewakili Garut ke tingkat Provinsi
  2. Juara 2 Cabang Lomba Jurnalistik Atas nama Ayeesha Kelas XI-K
  3. Juara 2 Cabang Lomba Desain Poster Atas nama Chika Arnelita kelas XI-G
  4. Juara 3 Cabang Lomba Cipta Lagu Atas nama Reviana Keysila kelas XI- C

Nova Novianti

Juara 1 Lomba Baca Puisi

Chika Arnelita 

Juara 2 Lomba Desain Poster 

Reviana Keysila

Juara 3 lomba Cipta Lagu

Demikian para juara pada ajang FLS3N tahun 2025. Semoga prestasi ini menjadi pengalaman yang paling berharga sebagai bekal untuk kesuksesan di masa depan. 

Kepada Ananda Nova Novianti terus semangat berlatih untuk menghadapi lomba berikutnya di tingkat provinsi. Semoga kembali meraih juara. Aamiin

Sebagai bentuk apresiasi kepada salah satu juara yaitu lomba jurnalistik, tulisan kali ini akan mengangkat karya Ananda Ayeesha.  Dalam lomba jurnalistik ini, peserta menulis sebuah artikel (feature) yaitu salah satu jenis  tulisan jurnalistik berisi perpaduan berita dan opini dengan gaya bercerita (story telling) mengandung unsur menyentuh (human interes) dengan bahasa yang indah. Artikel berikut pun mengangkat kisah hidup seseorang yang berakhir bahagia setelah melewati berbagai cobaan dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab. Penulis memilih judul : 

Dari Rongsokan Menuju Kesuksesan; Kisah Seorang Pemulung yang tak Pernah Menyerah

Ayeesha Sauqina Hermawan

Juara 2 Lomba Jurnalistik

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Pak Asep, seorang tukang rongsokan yang berhasil membangun usaha daur ulang melalui kerja keras dan kejujuran. Berawal dari profesi yang sering diremehkan, ia membuktikan bahwa karakter kuat dan kemauan belajar dapat mengubah hidup. Kisah ini mencerminkan nilai-nilai Pelajar Pancasila serta makna dari peribahasa “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”

Setiap pagi, suara berderit dari gerobak tua milik Pak Asep selalu terdengar di sudut-sudut kampung. Dengan pakaian sederhana, topi lusuh, dan senyum tak pernah hilang, beliau mendorong gerobaknya menyusuri gang sempit, mengumpulkan rongsokan: botol bekas, kardus, kaleng, besi tua, dan apapun yang bisa dijual. Pekerjaan yang dulu dipandang sebelah mata, justru kini menjadi sumber keberkahan hidupnya.

Pak Asep memulai segalanya dari nol. Ia lahir dari keluarga sederhana di pinggiran Garut. Sejak remaja, ia sudah terbiasa bekerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarga. Ia sempat menjadi kuli bangunan, tukang cuci motor, dan sopir angkot. Namun, semuanya tidak bertahan lama. Sampai akhirnya, ia memilih menjadi tukang rongsokan karena merasa itu satu-satunya jalan yang bisa ia jalani secara mandiri.

“Banyak orang bilang, ‘buat apa jadi tukang rongsok, kerjaan kotor, nggak ada masa depan.’ Tapi saya nggak peduli. Saya Cuma pengin bisa makan, nyekolahin anak, dan hidup halal,” kenangnya.

Di awal perjalanan, kehidupannya sangat berat. Gerobaknya sering rusak, kakinya lecet, dan hasilnya tidak seberapa. Hujan atau panas, ia tetap keliling, memanggul karung di pundaknya. Tapi justru dari situ ia belajar banyak hal: kesabaran, kejujuran, dan kekuatan untuk tidak menyerah. Ia mencatat sendiri jenis-jenis sampah, memisahkan dengan rapi, dan mulai menjual langsung ke pengepul besar. Uang yang terkumpul ia tabung sedikit demi sedikit.

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang teman lama yang sudah sukses lebih dulu. Teman itu memberi saran agar Pak Asep mulai memikirkan cara meningkatkan nilai jual barang bekas. Sejak itu, ia mulai belajar cara mengolah plastik, membeli alat pres sederhana, dan menyewa lahan kecil untuk gudang. “Saya nggak ngerti teknologi, tapi saya belajar dari YouTube dan tanya-tanya ke orang. Nggak malu,” katanya.

Setelah belajar, Pak Asep mulai mencoba membuat barang-barang yang lebih bernilai. Botol plastik ia ubah jadi pot bunga gantung dan tempat pensil. Kardus bekas ia lipat jadi tempat tisu dan mainan anak. Kaleng-kaleng ia sulap jadi hiasan dinding sederhana. Hasil kerajinan ini ia jual di pasar kaget dan dititipkan ke warung-warung kecil. Kadang laku, kadang tidak. Tapi dari situlah ia belajar berdagang, dan pelan-pelan dikenal sebagai pengrajin daur ulang dari kampung. Di saat banyak orang memilih menyerah pada keadaan, Pak Asep justru menjemput harapan dari tumpukan sampah.

Ia berjalan di bawah terik matahari, mendorong gerobak dengan roda yang sering macet, tapi tetap menyapa orang-orang dengan senyum ramah. Hidup mungkin berat, tapi baginya senyum adalah kekuatan.Kini, Pak Asep memiliki lebih dari lima orang karyawan. Ia tidak hanya menampung barang bekas, tapi juga menjadi pengepul besar yang menyuplai ke pabrik daur ulang. Rumahnya sudah jauh lebih baik, anak-anaknya bisa sekolah, dan yang paling membanggakan, ia bisa membantu tetangganya yang dulu juga pengangguran.

“Pak Asep ngajarin saya buat nggak gengsi. Dulu saya juga nganggur, sekarang bisa ikut kerja bareng beliau,” ujar Ibu Siti, salah satu pekerjanya yang bertugas memilah botol plastik.

Pak Asep tidak hanya mengubah hidupnya sendiri, tapi juga kehidupan di sekelilingnya. Ia sering mengajak pemuda-pemuda setempat untuk bergabung, memberi pelatihan sederhana tentang pengelolaan sampah, dan bahkan memberikan ceramah kecil di pos ronda tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Menurutnya, pekerjaan seperti ini justru melatih karakter. “Kalau kita niat kerja, jujur, dan nggak gampang putus asa, itu udah bagian dari ibadah. Nggak usah malu. Yang penting halal dan bermanfaat,” ucapnya.

Kisah Pak Asep sudah beberapa kali diundang dalam forum kampung dan kegiatan sekolah sebagai narasumber. Ia tidak pernah membanggakan diri, tapi semangat dan kesederhanaannya menjadi inspirasi nyata. Ia juga mulai membuat kelompok usaha kecil bersama warga untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi barang kerajinan.

Banyak orang berkata bahwa Pak Asep adalah contoh nyata dari Pelajar Pancasila sejati, meskipun ia sudah tidak muda dan tidak sekolah lagi. Nilai-nilai mandiri, bernalar kritis, gotong royong, hingga kebhinekaan tampak nyata dalam langkah-langkah hidupnya. Ia tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang, dan mengangkat orang lain bersama-sama.

“Kalau kita buang botol bekas, bisa jadi orang lain menyambung hidup dari situ. Tapi kalau kita buang semangat dan harapan, kita sendiri yang rugi,” kata Pak Asep menutup pembicaraan.

Kisah ini bukan sekadar tentang sukses secara materi. Ini tentang bagaimana karakter dibentuk dari kesulitan, tentang keberanian melawan rasa malu, tentang kejujuran dalam profesi apapun. Dari tumpukan rongsokan, Pak Asep menemukan jati diri dan harga dirinya. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus dimulai dari hal besar, tapi dari ketekunan, kejujuran, dan tekad untuk terus melangkah, sekecil apapun langkah itu.

Semoga tulisan sederhana ini menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa hidup tidak selamanya senang, kadang di atas terkadang di bawah bagaikan roda yang selalu berputar.  Mari kita jalani profesi dalam kehidupan ini dengan penuh rasa syukur, ikhlas  dan penuh tanggung jawab. 

Cisurupan, 22 Juni 2025

Pembimbing dan editor 

Isoh Solihah, M.Pd

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Sixteen Challange Batch Two (Eduforia) di SMAN 16 Garut

Oleh Isoh Solihah, M.Pd SMAN 16 Garut sebagai salah satu Sekolah Penggerak di kabupaten Garut pada Tahun Ajaran 2023-2024, selalu berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan

01/12/2023 10:02 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 1802 kali
Program Duta Literasi Kameumeut, Lomba Menulis CHPB 16 Garut Sesi Pertama dengan Tema Bebas

Oleh  Fanisa Erliani Editor Isoh Solihah, M.Pd Program Literasi merupakan salah satu program yang terus digalakan oleh Perpustakaan SMAN 16 Garut. Melalui program ini diharapkan

13/10/2023 09:50 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 1087 kali
Panen Karya, Pementasan Drama Bertopik “Cegah Perundungan” sebagai Puncak Kegiatan P5 di SMAN 16 Garut Semester 1 Tahun Ajaran 2023-2024

Oleh Isoh Solihah M.Pd Editor  Elis Nurhayati S.Pd. M.Pd Tahun Ajaran 2023-2024 merupakan tahun kedua SMAN 16 Garut menerapkan Kurikulum Merdeka untuk kelas  XI dan tahun pe

26/09/2023 21:30 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 1920 kali
Graduation dan Pembagian Ijazah SMAN 16 Garut Angkatan ke 27 Bertema “Siap Jadi Cahaya dengan Semangat Berkibar Jaya”

Oleh : Isoh Solihah, M.Pd Sudah menjadi kata pepatah bahwa di mana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Hal itu bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti halnya di SMAN

26/06/2023 15:00 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 731 kali
Pameran P5 bertema “Berwirausaha dengan Mengangkat Potensi Daerah”

Oleh Isoh Solihah, M.Pd Seperti yang telah disampaikan pada tulisan sebelumnya di website tentang Komunitas Belajar dengan kajian pertama bertopik “Kewirausahaan”, maka alh

15/05/2023 12:00 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 33756 kali
Komunitas Belajar; Membangun Kreativitas dan Kompetensi Guru

Sebagaimana telah disampaikan pada pertemuan pertama berkaitan dengan rencana pembentukan komunitas belajar di SMAN 16 Garut yang telah dilaksanakan pada 15 Maret 2023, maka berdasarkan

28/04/2023 10:39 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 15555 kali
Peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Doa Istighosah bagi Siswa Kelas XII

Oleh Isoh Solihah, M.Pd Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peristiwa Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal 27 Rajab. Pada  bulan tersebut sebagian umat Islam s

10/03/2023 20:48 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 1224 kali
Refleksi dan Pameran P5 dengan Tema “Suara Demokrasi”

Oleh: Isoh Solihah M.Pd Seperti yang telah disampaikan pada tulisan sebelumnya di website sekolah bahwa pada Semester Genap sekarang kegiatan P5 untuk kelas X adalah  “Suara

09/02/2023 21:33 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 148737 kali
Resume Materi Bimtek Guru Belajar dan Berbagi Seri Pemimpin Merdeka Belajar

Oleh Isoh Solihah, M.Pd                                         Seri Pemimpin M

01/01/2023 20:57 - Oleh Isoh Solihah, M.Pd. - Dilihat 4224 kali
Kemeriahan Sixteen Challenge (Gebyar Multi Event) di SMAN 16 Garut

oleh Isoh Solihah, M.Pd Seperti yang telah disampaikan pada informasi sebelumnya di website sekolah, bahwa SMAN 16 Garut akan mengadakan gebyar lomba multi event yang dikemas dalam keg

23/12/2022 00:27 - Oleh Muhaemin Sidiq, S.Pd., M.Pd. - Dilihat 3448 kali