
BELAJAR MENGENAL DIRI LEWAT BIOLOGI ” DARI ORGAN KE KESADARAN DIRI”
Oleh Elis Nurhayati S.Pd. M.Pd
Saat ini, untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam belajar memang tidak mudah. Hadirnya guru di kelas, belum bisa menjamin secara utuh hadirnya siswa, untuk mendengarkan dan menyimak penjelasan guru secara fokus. Raga siswa memang berada di kelas, namun jiwa serta pikiran entah sedang di mana. Apakah jiwanya sudah siap menerima pembelajaran baru? Apakah pikiranya sudah terkoneksi dengan konten materi yang akan dipelajari?
Pada kenyataannya, masih ada diantara siswa, yang berani bermain gadget saat guru, sedang menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Kebiasaan siswa dalam menggunakan gadget, sudah benar-benar mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu, hal tersebut memang sangat membutuhkan perhatian yang cukup serius. Konsentrasi sangat berpengaruh terhadap kesadaran dan kebermaknaan siswa dalam belajar, dan hal ini sangat mempengaruhi terhadap berbagai keputusan yang akan dipilih, sebagai bentuk refleksi hasil pembelajaran siswa.
Melihat kondisi ini, maka alternatif pendekatan pembelajaran mendalam menjadi landasan, agar hakikat pembelajaran bisa tercapai. Guru diharapkan memiliki inovasi untuk menerapkan pembelajaran mendalam secara kreatif. Guru sebagai tenaga pendidik harus dapat memfasilitasi siswa di kelas, benar-benar menyadari bahwa mereka sedang belajar. Hasil belajar betul-betul bermakna untuk kehidupannya, sehingga siswa mampu membuat keputusan yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
Pada kesempatan ini, saya sebagai guru Biologi, akan mencoba berbagi pengalaman, terkait strategi yang pernah saya terapkan dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi Organ Manusia. Strategi ini, diharapkan sesuai dengan harapan dalam menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam.
Kegiatan pendahuluan, adalah hal yang sangat penting untuk mengawali sebuah pembelajaran. Bagaimana strategi kita dalam mengkondisikan kelas, agar mereka bisa menerima kehadiran kita saat mendampingi mereka belajar. Keterikatan hubungan secara emosional antara guru dengan siswa juga sangat penting dilakukan. Pastikan secara emosi, mereka benar-benar bisa menerima kehadiran kita di kelas. Bertanya kabar dan mendoakan mereka di awal pembelajaran menjadi salah satu cara agar hubungan secara emosional antara siswa dengan guru bisa terjalin dengan baik. Suasana keakraban antara guru dengan siswa, melalui komunikasi positif, akan membantu membangun suasana pembelajaran yang nyaman dan lebih menyenangkan. Dengan demikian, pada tahap ini siswa siap menerima pembelajaran selanjutnya.
Selain menjalin hubungan antara guru dan siswa, secara emosional melalui komunikasi positif, hal lain yang bisa kita lakukan adalah afirmasi positif melalui kesepakatan pembelajaran. Efektivitas kesepakatan pembelajaran ini telah membantu membangun hubungan positif, meningkatkan kesadaran, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan motivasi.
Pada tulisan sebelumnya, saya telah berbagi bagaimana kesepakatan kelas dirumuskan dengan pendekatan Rukun Iman dan Rukun Islam. Rukun Iman sebagai visi, dan rukun islam sebagai misi. Kesepakatan pembelajaran menjadi senjata yang cukup efektif untuk menangani para siswa yang melakukan pelanggaran. Saat ini, memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar, sudah bukan zamannya lagi, tetapi dengan cara memberikan afirmasi positif menjadi cara yang dapat memanusiakan manusia secara bijaksana.
Perlu kita ingat, bagaimana sikap Rosululloh SAW dalam menghadapi umatnya yang membangkang. Berdasarkan kisah, beliau sangat terkenal dengan sikapnya yang penyabar dan toleran, bijksana dan diplomatis, menggunakan pendekatan persuasif untuk membujuk umatnya agar kembali ke jalan yang benar, menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada umatnya, bahkan kepada mereka yang membangkang.
Beberapa kisah bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi kita yang mengaku sebagai umatnya. Mudah-mudahan dengan mengikuti jejak langkahnya, kita menjadi bagian dari umat yang mendapatkan syafaatnya. Aamiin YRA….
Kisah Abu Lahab. Meskipun Abu Lahab Adalah pamannya sendiri, Roasululloh SAW tidak pernah berhenti menyerunya untuk beriman. Selanjutnya kisah Bani Israil. Rosululloh SAW sabar menghadapi Bani Israil yang sering membangkang dan tidak patuh terhadap perintah Allah SWT.
Dengan Demikian, Rosululloh SAW menunjukkan contoh yang baik dalam menghadapi umatnya yang membangkang, yaitu dengan sabar, bijak dan penuh kasih sayang.
Kesepakatan pembelajaran, merupakan langkah yang diplomatis dan menggunakan pendekatan persuasif, karena kesepakatan pembelajaran akan memberikan sebuah gambaran yang menggunakan logika dan alasan, menggunakan emosi, dan menggunakan bukti dan data serta menghormati pendapat siswa. Siswa bebas memilih Keputusan, dengan segala konsekuensi yang akan mereka terima.
Dalam kegiatan pendahuluan, mengkoneksikan materi secara kontekstual adalah hal yang biasa saya lakukan. Saya sering memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa secara langsung untuk menggiring siswa berfikir dan membangun komunikasi dua arah agar pembelajaran lebih interaktif. Pertnayaan secara terus menerus diberikan, sampai siswa bisa menemukan konsepnya sendiri.
Misalnya pada konten materi Organ Manusia. Tujuan mempelajari Organ adalah, agar siswa dapat mengidentifikasi Jaringan pada Hewan. saya mengambil contoh Organ Mata. Saya bertanya kepada siswa: “Apakah kalian semua disini punya mata? Yuk kita pegang lalu rasakan, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan organ Mata? Mereka menjawab mata bisa melihat. Pertanyaan selanjutnya, kenapa mata bisa melihat? Jawaban mereka mulai beragam. Ada yang menjawab, karena mata memiliki kornea, pupil, lensa mata dan sebagainya.
Jawaban mereka tentu tidak salah, tetapi untuk mengarahkan jawaban siswa, saya mengambil HP. HP ini dalam keadaan mati, tidak menyala. Apakah kalian bisa melihat apa yang ada di dalam HP? Tentu saja, mereka menjawab tidak. Lalu HP dinyalakan, Apakah sekarang kalian bisa melihat gambar yang ada di HP? Jawaban mereka bisa. Lalu apa yang menyebabkan kita bisa melihat? Karena adanya cahaya. Dan mata kita sangat peka dengan cahaya atau istilahnya bisa menerima rangsangan cahaya. Satu konsep sudah ditemukan, yaitu mata adalah organ yang sangat peka dengan cahaya. Kenapa mata bisa peka terhadap rangsangan cahaya? Luar biasa mereka bisa menjawab karena ada saraf. Satu konsep sudah ditemukan, yaitu Saraf. Pelajaran apa yang kamu dapat ambil? Mata kita harus kita jaga agar tidak menerima cahaya yang terlalu berlebihan. Misalnya dalam menggunakan HP. Penggunaan Hp yang berlebihan, dapat mengganggu terhadap kesehatan mata.
Mata kita bisa melihat merupakan hal yang patut kita syukuri. Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada sang maha pencipa, Lalu saya bertanya kembali kepada siswa. Apa yang harus kita lihat? Agar Allah SWT ridho terhadap kita? Alhamdulillah siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut, yaitu mata harus kita gunakan untuk melihat keindahan dunia, mata harus digunakan untuk melihat kekuasaan Allah SWT yang begitu dahsyatnya. Mata harus digunakan untuk melihat bacaan Al-Quran, mata harus digunakan untuk melihat berbagai karunia dan anugrah, serta hikmah. Maka, nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan?....
Satu konsep sudah menghantarkan siswa kepada satu kesadaran, bahwa apa yang kita miliki, adalah amanah sekaligus merupakan potensi yang harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.
Pertanyaan tidak berhenti sampai disini, saya bertanya lagi, selain bisa melihat, mata bisa apa lagi? Mereka bisa menjawab, mata bisa berkedip, mata bisa melirik kiri dan kanan, mata bisa melotot. Satu konsep, bahwa mata bisa bergerak. Kenapa mata bisa bergerak? Mereka bisa menjawab karena ada Otot. Satu konsep lagi sudah ditemukan, yaitu Otot.
Pertanyaan berikutnya, dimana mata berada? Jawaban mereka mata berada di wajah dan menempel pada kelopak mata. Kenapa mata bisa menempel? Karena ada pengikat. Satu konsep berikutnya adalah Pengikat. Organ mata adalah organ yang sangat vital, maka Apa yang dibutuhkan mata supaya bisa terus berfungsi dengan baik? Mereka bisa menjawab. Mata membutuhkan lapisan pelindung. Siip. Semua konsep yang diharapkan sudah dapat dipahami oleh siswa secara garis besar.
Organ Mata, memiliki saraf yang peka terhadap rangsangan cahaya, memiliki otot untuk bergerak, memiliki pengikat, agar mata menempel, dan memiliki lapisan pelindung untuk melindungi mata dari berbagai gangguan. Secara konsep Biologi, Organ adalah sekumpulan jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Jadi, jaringan pada organ secara umum adalah Jaringan yang melapisi Organ dinamakan Jaringan Epitel, Jaringan untuk mengikat dinamakan Jaringan Pengikat, Jaringan untuk bergerak dinamakan Jaringan Otot dan Jaringan yang peka terhadap rangsangan dinamakan Jaringan Saraf.
Agar siswa bisa melindungi organnya dengan baik, maka rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa untuk menjelajahi berbagai jaringan pada mata bisa dilakukan dengan penuh kesadaran, karena yang mereka pelajari Adalah sangat bermanfaat untuk kehidupan mereka yang lebih baik, dan mereka bisa membuat Keputusan yang tepat dalam memperlakukan organ tubuh yang mereka miliki. Wallohu A’lam Bishowab…
Itulah, sebagian kegiatan yang sudah biasa saya lakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran mendalam. Baru pada tahap pendahuluan saja. Dengan strategi yang cukup sederhana, tetapi diharapkan bisa efektif untuk membangun kesadaran penuh dalam belajar, dengan kebermaknaan dan dengan penuh antusias.
Mari kita mulai dengan langkah sederhana, namun berdampak besar, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik***
Editor : Isoh Solihah S.Pd. M.Pd
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
BELAJAR MENGENAL DIRI LEWAT BIOLOGI ” DARI ORGAN KE KESADARAN DIRI”
Oleh Elis Nurhayati S.Pd. M.Pd Saat ini, untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam belajar memang tidak mudah. Hadirnya guru di kelas, belum bisa menjamin secara utuh hadirnya siswa, unt
BELAJAR MENGENAL DIRI LEWAT BIOLOGI ” DARI ORGAN KE KESADARAN DIRI”
Oleh Elis Nurhayati S.Pd. M.Pd Saat ini, untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam belajar memang tidak mudah. Hadirnya guru di kelas, belum bisa menjamin secara utuh hadirnya siswa, unt
Pelantikan Pengurus PGRI Ranting SMAN 16 Garut Masa Bakti 2025-2030, Segenggam Harapan Tuk Kemajuan PGRI di Masa Depan
Dalam sebuah kepengurusan organisasi pasti ada yang namanya regenerasi. Organisasi apa pun itu, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Kata organisasi biasa diartikan sebagai sek
Review Webinar Stay Classy In 5.0 Era
Oleh : Elis Nurhayati S.Pd. M.Pd Dari judulnya saja sudah bikin audiens penasaran. Apa isi materi Webinar ini ? Webinar Stay Classy In 5.0 Era mengajarkan bagaimana sesungguhnya menjad
Deep Learning Pada Pembelajaran Ekosistem
Oleh Elis Nurhayati, S.Pd.M.Pd Editor Isoh solihah, M.Pd Pada tingkat SMA, Ekosistem dipelajari oleh para siswa di kelas X semester 2. Dimana sebelumnya di semester 1, para siswa su
Berbagi Praktik Baik Guru Penggerak SMA Negeri 16 Garut
oleh Sipa Setiapani, S.S. editor Isoh Solihah, M.Pd. Ilmu itu ada untuk kemudian disempurnakan oleh amalan karena kita belajar bukan hanya sekadar untuk menjadi tahu, tetapi unt
Graduation dan Pembagian Ijazah SMAN 16 Garut Angkatan ke 27 Bertema “Siap Jadi Cahaya dengan Semangat Berkibar Jaya”
Oleh : Isoh Solihah, M.Pd Sudah menjadi kata pepatah bahwa di mana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Hal itu bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti halnya di SMAN
Komunitas Belajar; Membangun Kreativitas dan Kompetensi Guru
Sebagaimana telah disampaikan pada pertemuan pertama berkaitan dengan rencana pembentukan komunitas belajar di SMAN 16 Garut yang telah dilaksanakan pada 15 Maret 2023, maka berdasarkan
Peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Doa Istighosah bagi Siswa Kelas XII
Oleh Isoh Solihah, M.Pd Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peristiwa Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal 27 Rajab. Pada bulan tersebut sebagian umat Islam s
Tahun Baru, Semangat Baru, Inovasi Baru
Oleh Sipa Setiapani, S.S Libur semester gasal telah usai. Pada hari Senin, 9 Januari 2023 merupakan hari pertama siswa dan siswi SMA Negeri 16 Garut masuk sekolah sekaligu